"THE GREEN FORCE"

Senin, 22 Februari 2016

Mari bergabung dengan komunitas Wikipedia bahasa Indonesia!
Tutup

Persebaya Surabaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Broom icon.svg
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.
Artikel ini ada daftar referensi, namun kurang jelas karena masih perlu banyak kutipan baris. Tolong bantu pengembangan artikel ini dengan menambahkan lebih banyak referensi. (June 2015)

Artikel ini adalah tentang Persebaya yang mengikuti Liga Super Indonesia. Untuk Persebaya yang mengikuti Liga Primer Indonesia, lihat Persebaya 1927.
Surabaya United 2010
Logo Persebaya
Nama lengkap Persatuan Sepak bola
Surabaya
Julukan Buaya Hijau
Bajul Ijo
Green Crocodile
Kekuatan Hijau
Green Force
Didirikan 2010
Stadion Gelora Bung Tomo,
Surabaya, Indonesia
(Kapasitas: 55.000)
Manajer Edu Harijanto
Pelatih Bendera Indonesia Rahmad Darmawan
Asisten Pelatih Bendera Indonesia Tony Ho
Dokter Tim Bendera Indonesia Heri Siswanto
Liga Liga Super Indonesia
2013 Juara, Divisi Utama
(promosi)
Kelompok suporter Bonek
Yayasan Suporter Surabaya

Kostum kandang
Kostum tandang
Soccerball current event.svg Musim ini
Persatuan Sepak bola Surabaya (disingkat Persebaya) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Persebaya saat ini bermain di Liga Super Indonesia. [1]
Contoh logo Bonek dari sekelompok pendukung atau suporter kesebelasan Persebaya Surabaya.

Daftar isi

  • 1 Sejarah
  • 2 Pemain-pemain terkenal
  • 3 Kejadian kontroversial
  • 4 Perpecahan
  • 5 Musim 2014
  • 6 Skuat
  • 7 Pemain terkenal
  • 8 Pelatih
  • 9 Prestasi
    • 9.1 Perserikatan
    • 9.2 Liga Indonesia
    • 9.3 Liga Champions Asia
  • 10 Lihat pula
  • 11 Referensi
  • 12 Pranala luar

Sejarah

Persebaya didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Pada saat itu di Surabaya juga ada klub bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB), bonden (klub) ini berdiri pada tahun 1910 dan pemainnya adalah orang-orang Belanda yang ada di Surabaya.
Pada tanggal 19 April 1930, SIVB bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. SIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh M. Pamoedji. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. SIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1938 meski kalah dari VIJ Jakarta.
Ketika Belanda kalah dari Jepang pada 1942, prestasi SIVB yang hampir semua pemainnya adalah pemain pribumi dan sebagian kecil keturunan Tionghoa melejit dan kembali mencapai final sebelum dikalahkan oleh Persis Solo. Akhirnya pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada era ini Persibaja diketuai oleh Dr. Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara pada tahun 1950, 1951 dan 1952.
Tahun 1960, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola Surabaya). Pada era perserikatan ini, prestasi Persebaya juga istimewa. Persebaya adalah salah satu raksasa perserikatan selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung maupun Persija Jakarta. Dua kali Persebaya menjadi kampiun pada tahun 1978 dan 1988, dan tujuh kali menduduki peringkat kedua pada tahun 1965, 1967, 1971, 1973, 1977, 1987, dan 1990.
Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994. Persebaya merebut gelar juara Liga Indonesia pada tahun 1997. Bahkan Persebaya berhasil mencetak sejarah sebagai tim pertama yang dua kali menjadi juara Liga Indonesia ketika pada tahun 2005 Green Force kembali merebut gelar juara. Kendati berpredikat sebagai tim klasik sarat gelar juara, Green Force juga sempat merasakan pahitnya terdegradasi pada tahun 2002 lalu. Pil pahit yang langsung ditebus dengan gelar gelar juara Divisi I dan Divisi Utama pada dua musim selanjutnya.

Pemain-pemain terkenal

Persebaya juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional Indonesia baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Abdul Kadir, Rusdy Bahalwan, Rudy Keltjes, Didiek Nurhadi, Soebodro, Riono Asnan, Yusuf Ekodono, Syamsul Arifin, Subangkit, Mustaqim, Eri Irianto, Bejo Sugiantoro, Anang Ma'ruf, Hendro Kartiko, Uston Nawawi, Chairil Anwar, dan Mursyid Effendi merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persebaya dan ada satu lagi pemain Persebaya yang sekarang Mamang terkenal walaupun kecil tapi larinya sangat kencang siapa siapa yang tidak tahu dengan nama Andik Vermansyah.
Salah satu yang cukup dikenang adalah Eri Irianto, pemain timnas era 1990-an yang meninggal dunia pada tanggal 3 April 2000 setelah tiba tiba menderita sakit saat Persebaya menghadapi PSIM Yogyakarta dalam pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia 1999/2000. Eri Irianto meninggal di rumah sakit pada malam harinya. Nama Eri kemudian dipakai sebagai nama Wisma/Mess Persebaya yang diresmikan pada tanggal 25 April 1993.
Persebaya pernah mendapat pemain yang sangat berkualitas di ajang Liga Djarum 2005, pemain itu bernama Zeng Cheng ia berposisi sebagai Kiper. Zeng Cheng berasal dari China dan bagusnya ia membela Timnas U-20 China sebagai Kiper Cadangan. Dan sekarang, Zeng Cheng masuk daftar Kiper ketiga di Timnas Senior China.

Kejadian kontroversial

Selain itu, dalam perjalanannya, Persebaya beberapa kali mengalami kejadian kontroversial. Saat menjuarai Kompetisi Perserikatan pada tahun 1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah "sepak bola gajah" karena mengalah kepada Persipura Jayapura 0-12, untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang yang pada tahun sebelumnya memupuskan impian Persebaya di final kompetisi perserikatan. Taktik ini setidaknya membawa hasil dan Persebaya berhasil menjadi juara perserikatan tahun 1988 dengan menyingkirkan PSMS 3 - 1
Pada Liga Indonesia 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salah satu penyebab terdegradasinya Persebaya ke divisi I. Tiga tahun kemudian atau tahun 2005, Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS dan PSM untuk lolos ke final. Atas kejadian tersebut Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Namun, skorsing diubah direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia.

Perpecahan

Pada akhir tahun 2010, Persebaya terpecah menjadi dua tim. Satu tim, Persebaya di bawah Saleh Ismail Mukadar mengikuti Liga Primer Indonesia. Persebaya yang berkompetisi di Liga Primer Indonesia dengan menggunakan nama Persebaya 1927.[1] PT Pengelola Persebaya Indonesia didapuk menjadi pengelola konsorsium untuk PT Persebaya Indonesia. PT Pengelola Persebaya Indonesia didirekturi oleh Llano mahardhika, seorang mantan pegawai BLI. Walaupun akhirnya berhasil menjuarai Liga Primer Indonesia, namun manajemen PT Pengelola Persebaya tetap menimbulkan polemik karena kurangnya sosialisasi terhadap suporter, walaupun program yang dijalankan sangat bagus. Satu tim lainnya dengan manajer Wisnu Wardhana tetap ikut Divisi Utama Liga Indonesia
Tahun 2011 berlanjut, kali ini PSSI menyatakan legal kompetisi IPL dan Divisi Utama yang dikelola oleh PT LPIS dan ilegal untuk ISL dan Divisi Utama yang dikelola oleh PT Liga Indonesia. Walaupun IPL dinyatakan legal, kubu Saleh Mukadar tidak mengganti kembali nama Persebaya Surabaya yang sudah sangat bersejarah tersebut tapi tetap memakai nama Persebaya 1927.[1] yang baru timbul sejak tahun 2010 tersebut. Sedangkan kubu Wisnu Wardhana menggunakan kembali nama Persebaya Surabaya dan tetap mengikuti Divisi Utama Liga Indonesia.
Tahun 2012, Persebaya 1927.[1] gagal meraih Juara IPL yang saat itu direbut oleh Semen Padang FC. Persebaya Surabaya Divisi Utama Liga Indonesia. gagal menembus kompetisi ISL 2013. Di akhir Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2012 , Persebaya Divisi Utama melakukan rapat anggota dan mengganti Ketua Umum Persebaya dari Wishnu Wardhana ke Diar Kusuma Putra.Sekaligus yang memayungi badan hukum Persebaya di PT Mitra Muda Inti Berlian (gabungan pengusaha-pengusaha muda asli Surabaya).
Tahun 2013, KLB PSSI tanggal 17 Maret 2013, kubu La Nyalla Mattalitti (Ketua KPSI) bersatu dengan kubu Djohar Arifin Husin (Ketua PSSI). Djohar Arifin Husin tetap menjadi Ketua Umum PSSI dan La Nyalla Mattalitti menjadi Wakil Ketua Umum PSSI. PSSI akhirnya memutuskan hanya mengakui Persebaya Surabaya Divisi Utama PT Liga Indonesia sebagai anggota PSSI yang sah dan tidak mengakui keberadaan. Persebaya 1927.[1], Dan keputusan tidak diakuinya Persebaya 1927.[1] kembali ditegaskan pada Kongres PSSI tanggal 17 Mei 2013. Di Divisi Utama Liga Indonesia 2013, Persebaya Surabaya akhirnya berhasil keluar menjadi Juara dan lolos ke Indonesia Super League tahun 2014.

Musim 2014

Persebaya Surabaya bersiap menaungi musim 2014 di Indonesia Super Liga. Dengan bermodalkan dana Rp. 35 Miliar, persebaya mampu mendatangkan pemain berkelas seperti Hasyim Kipuw, Emmanuel Pacho Kenmogne, Fachrudin Ariyanto, Patrice Nzekou Nguenheu. Selain pemain berkelas persebaya juga mempertahankan skuat musim lalu yakni Thomas Ryan Bayu, Firmansyah Aprillianto, Akbar Rasyid, Ari Supriatna. Ada juga pemain asli surabaya yang sebelumnya memperkuat Persela Fandi Eko Utomo. Selain membeli pemain pemain berkelas persebaya juga mengkontrak pelatih Rahmad Darmawan beserta staff pelatih yang sebelumnya bergabung di Arema. Pelatih Persebaya Surabaya musim lalu Tony Ho dipertahankan menjadi assisten pelatih. Persebaya Surabaya tengah mengincar pemain Manahati Lestusen, Diego Michiels, Alfin Tuasalamony, Raphael Maitimo, Stefano Lilipaly.

Skuat

Manajemen Persebaya Surabaya resmi merilis daftar pemain dan pelatih baru yang akan bergabung dalam skuad Bajul Ijo demi menghadapi Liga Super Indonesia 2014.
No. Posisi Pemain Negara
Kiper
1 Kiper Jendri Pitoy      Indonesia
12 Kiper Ferry Rotinsulu      Indonesia
27 Kiper Thomas Ryan      Indonesia
Bek
2 Bek Imam Yulianto      Indonesia
3 Bek Vava Mario Yagalo      Indonesia
4 Bek Ricardo Salampessy      Indonesia
6 Bek Achmad Tolle      Indonesia
14 Bek Daniel Moncharé      Kamerun
23 Bek Leo Saputra      Indonesia
25 Bek Manahati Lestusen U23      Indonesia
26 Bek Alfin Tuasalamony U23      Indonesia
29 Bek Ambrizal (wakil kapten)     Indonesia
59 Bek Hasyim Kipuw      Indonesia
Gelandang
13 Gelandang Akbar Rasyid      Indonesia
18 Gelandang Muhammad Ilham      Indonesia
20 Penyerang Novri Setiawan U23      Indonesia
21 Gelandang Ari Supriatna      Indonesia
30 Gelandang Patrice Nzekou (wakil kapten)     Kamerun
24 Gelandang M. Zainal Haq      Indonesia
— Gelandang Abdul Rahman Lestaluhu      Indonesia
— Gelandang Isaac Pupo      Liberia
Penyerang
7 Penyerang Firmansyah Aprillianto      Indonesia
10 Penyerang Greg Nwokolo Kapten      Indonesia
22 Penyerang Fandi Eko Utomo U23      Indonesia
32 Penyerang Agu Casmir      Singapura
55 Penyerang Pacho Kenmogne      Kamerun

Pemain terkenal

  • Bendera Indonesia Aji Santoso
  • Bendera Indonesia Anang Ma'ruf
  • Bendera Indonesia Andi Oddang
  • Bendera Indonesia Andik Vermansyah
  • Bendera Indonesia Bobby Satria
  • Bendera Indonesia Budi Sudarsono
  • Bendera Indonesia Chairil "Pace" Anwar
  • Bendera Indonesia Edu Juanda
  • Bendera Indonesia Gendut Doni Christiawan
  • Bendera Indonesia Gusnaedi Adang
  • Bendera Indonesia Hamka Hamzah
  • Bendera Indonesia Hendro Kartiko
  • Bendera Indonesia I Putu Gede
  • Bendera Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto
  • Bendera Indonesia Mursyid Effendi
  • Bendera Indonesia Nova Arianto
  • Bendera Indonesia Rahel Tuasalamony
  • Bendera Indonesia Sugiantoro
  • Bendera Indonesia Supriyono
  • Bendera Indonesia Syaifudin
  • Bendera Indonesia Taufiq
  • Bendera Indonesia Uston Nawawi
  • Bendera Indonesia Wijay
  • Bendera Indonesia Yeyen Tumena
  • Bendera Indonesia Muhamad Ilham Munajat
  • Bendera Argentina Juan Marcelo
  • Bendera Australia Josh Maguire
  • Bendera Brasil Anderson Da Silva
  • Bendera Brasil Carlos De Mello
  • Bendera Brasil Carlos Zada
  • Bendera Brasil Jacksen F. Tiago
  • Bendera Brasil Jairon Feliciano
  • Bendera Brasil Julio Cesar Da Costa
  • Bendera Brasil Justinho Pinheiro
  • Bendera Brasil Luciano Lacerda
  • Bendera Brasil Danilo Fernando
  • Bendera Liberia Anthony Jommah Ballah
  • Bendera Kamerun Nsangue Raymond
  • Bendera Liberia Augustine Kettor
  • Bendera Chili Christian "Spider Man" Carrasco
  • Bendera Chili Javier Roca
  • Bendera Chili Leonardo Gutierrez
  • Bendera Chili Morales Patricio
  • Bendera Chili Pablo Rojas
  • Bendera Republik Rakyat Tiongkok Zeng Cheng
  • Bendera Jepang Takatoshi Uchida
  • Bendera Kamerun Ngon A Djam
  • Bendera Korea Selatan Jeon Byung Euk
  • Bendera Liberia John Tarkpor Sonkaley
  • Bendera Indonesia Korinus Fingkrew

Pelatih

Periode Pelatih
2003-2005 Bendera Brasil Jacksen F. Tiago
2006-2007 Bendera Indonesia Freddy Muli
2007 Bendera Brasil Gildo Rodriguez
2007 Bendera Indonesia Ibnu Grahan
2007-2008 Bendera Indonesia Suhatman Imam
2008-2009 Bendera Indonesia Freddy Muli
2009 Bendera Moldova Arcan Iurie
2009 Bendera Indonesia Aji Santoso
2010 Bendera Indonesia Rudy William Keltjes
2011-2012 Bendera Indonesia Aji Santoso
2012-2013 Bendera Ceko Miroslav Janů
2013 Bendera Indonesia Tony Ho
2014- Bendera Indonesia Rahmad Darmawan

Prestasi

Perserikatan

  • 1938 – Juara II, kalah dari VIJ Jakarta
  • 1941 - Juara, menang atas VIJ Jakarta
  • 1942 – Juara II, kalah dari Persis Solo
  • 1950 – Juara, menang atas Persib Bandung
  • 1951 – Juara, menang atas Persija Jakarta
  • 1952 – Juara, menang atas Persija Jakarta
  • 1965 – Juara II, kalah dari PSM Ujungpandang (sekarang PSM Makassar)
  • 1967 – Juara II, kalah dari PSMS Medan
  • 1971 – Juara II, kalah dari PSMS Medan
  • 1973 – Juara II, kalah dari Persija Jakarta
  • 1977 – Juara II, kalah dari Persija Jakarta
  • 1978 – Juara, menang atas PSMS Medan
  • 1981 – Juara II, kalah dari Persiraja Banda Aceh
  • 1987 – Juara II, kalah dari PSIS Semarang
  • 1988 – Juara, menang atas Persija Jakarta
  • 1990 – Juara II, kalah dari Persib Bandung

Liga Indonesia

  • 1994/1995 – Posisi ke-9, Wilayah Timur
  • 1995/1996 – Posisi ke-7, Wilayah Timur
  • 1996/1997 – Juara Liga Indonesia
  • 1997/1998 – dihentikan
  • 1998/1999 – Juara II Liga Indonesia
  • 1999/2000 – Posisi ke-6, Wilayah Timur
  • 2001 – Babak 8 besar
  • 2002 – Degradasi ke Divisi Satu (sekarang Divisi Utama)
  • 2003 - Juara Divisi Satu (sekarang Divisi Utama)
  • 2004 – Juara Liga Indonesia
  • 2005 – Mundur dari babak 8 besar (awalnya diskorsing dua tahun, namun dikurangi menjadi 16 bulan, kemudian dikurangi lagi menjadi degradasi ke Divisi Satu)
  • 2006 – Juara Divisi Satu (sekarang Divisi Utama)
  • 2007 – Posisi ke-14, Wilayah Timur (Tidak lolos ke Super Liga)
  • 2008 – Peringkat ke-4

Liga Champions Asia

  • 1998 – Babak pertama (masih bernama Piala Champions Asia)
  • 2005 – Babak pertama

Lihat pula

  • Persebaya 1927
  • Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia

Referensi

  1. ^ a b c d e f Persebaya Pecah, Salah Satu Ganti Nama

Pranala luar

  • (Indonesia) Situs web resmi Persebaya Surabaya
  • (Indonesia) Komunitas Bonek Cyber
  • (Indonesia) Bajul Ijo: Berita Persebaya Surabaya
[tampilkan] 
Pranala ke artikel terkait
Kategori:
  • Semua artikel kurang kutipan baris
  • Tim sepak bola Indonesia
  • Tim sepak bola di Jawa Timur
  • Kota Surabaya

Menu navigasi

  • Belum masuk log
  • Pembicaraan
  • Kontribusi
  • Buat akun baru
  • Masuk log
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Versi terdahulu
  • Halaman Utama
  • Perubahan terbaru
  • Peristiwa terkini
  • Halaman baru
  • Halaman sembarang

Komunitas

  • Warung Kopi
  • Portal komunitas
  • Bantuan

Wikipedia

  • Tentang Wikipedia
  • Pancapilar
  • Kebijakan
  • Menyumbang
  • Hubungi kami
  • Bak pasir

Bagikan

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+

Cetak/ekspor

  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak

Perkakas

  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Halaman istimewa
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Item di Wikidata
  • Kutip halaman ini

Bahasa lain

  • Català
  • Ελληνικά
  • English
  • Español
  • Français
  • Italiano
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Русский
Sunting interwiki
  • Halaman ini terakhir diubah pada 3 Januari 2016, pukul 16.46.
  • Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Diposting oleh FAFA di 03.29
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog

  • ▼  2016 (9)
    • ▼  Februari (9)
      • SATU HATI
      • His...
      • Ibnu Puji Kerja Keras Pemain Surabaya United 22-...
      • Surabaya United Kental Aroma Persebaya 1927 05-0...
      • Tahukah Anda Bagaimana Sejarah Perselisihan Bonek...
      • ---KISAH NYATA ANDIK VERMANSYAH Dari Jualan Es Sa...
      • 21 April 2013 · HAMIM GIMBAL BUKA SUARA WA...
      • Mari bergabung dengan komunitas Wikipedia bahasa...

Mengenai Saya

Foto saya
FAFA
Saya fafa ,asal Pamekasan,saya membuat blog ini,berdasarkan tugas dari sekolah
Lihat profil lengkapku
Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.